Take Retno Illustrated By Sakti Wibowo Expressed As E-Text

itu tak terbatas, namun kesabaran manusia lah yang memiliki batas, Begitu pun dengan Retno, sosok muslimah yang harus berjuang menjadi tulang punggung keluarga, sosok yang harus menggantikan peran suami akibat terkena PHK, Pontangpanting sebagai buruh pabrik tekstil dengan gaji minimalis membuat kepalanya tak henti berdengung,

Hampir seperempat jumlah gaji itu ia habiskan untuk membayar kontrak ruang multifungsi ini, Jumlah yang
Take Retno Illustrated By Sakti Wibowo Expressed As E-Text
sama harus ia keluarkan untuk memenuhi tuntutan perut, . Lantas untuk sisanya, ia telah begitu banyak pos pengeluaran yang menunggu, Uang susu Shandy maupun kebutuhankebutuhan insidental yang makin menenggelamkan harapannya, Kataraks ini, entah mau berdamai dengannya atau tidak,

Tuntutan terus menerus bertumpuk, seakan tak memberi sang manusia untuk menghela nafas sejenak, Retno semakin lelah dengan kondisi yang melingkupi hidupnya, Akhirnya kelelahan membuatnya mengambil keputusan nekat untuk mengadu nasib ke Ibu Kota, demi memenuhi kebutuhan Shandy, sang buah hati hasil dari pernikahan kilatnya dengan Hernowo.
Pernikahan yang masih menyisakan banyak masalah,



Jakarta, Kota berlabel harga tinggi. Harga yang membuat Retno kembali tertatihtatih menjalani kehidupannya

Dua minggu bekerja, Retno menerima gaji pertamanya, Namun ia tertegun dan hampir menangis memandang angka yang tertera di slip gaji itu, Bagaimana ia akan mengatur keuangannyaAngka itu memang melebihi sebulan gaji di pabrik tempat ia bekerja sebelumnya, Tetapi biaya hidup di Solo dan Jakarta sangat jauh berbeda,

Gurat kelelahan semakin jelas terlukis di raut wajahnya, . . Lelah

Buku dengan sampul sederhana bergambar sketsa muslimah yang berlatar atap joglo ini, termasuk novel yang sarat konflik, Sejak membuka halaman pertama sampai akhir, penulis mempersembahkan konflikkonflik dan kejutankejutan, Pengabdian seorang istri, agama versus adat istiadat, pergulatan hidup, penyakit katarak, love story, penghamba diri padaNya mewarnai tiap lembar buku, Selain itu latar belakang penulis yang berasal dari Wonogiri membuat gaya bahasa jawa dalam buku ini terasa nyaman dan tidak kaku,

Tapi, terdapat beberapa kesalahan penggunaan kata dalam buku ini, terutama penggunaan kata acuh yang masih diartikan sebagai tidak peduli, cerita tentang kegigihan seorang retno yang terus bekerja dan melawan ancaman kebutaan
sedihhh
tapi skrg agak lupa detilnya Baca ulangAgustus

Dulu kuberi buku ini tiga bintang.
Sekarang, setelah kubaca lagi, kunaikkan bintangnya menjadi empat,


Dulu pernah baca draf naskahnya, karena dimintai komentar oleh Sakti, Tapi seperti biasa, Sakti nggak pernah ngasih naskah lengkap sampai akhir kepada orang yang dimintai komentar, hiks, Terpaksa aku harus penasaran sampai bukunya terbit, Tapi belum sempat baca sampai sekarang, Ia tahu bahwa ia harus bersikap arif, Arif terhadap apa pun. Ia harus menjadi pahlawan bagi hidupnya, juga bagi Shandy dan Hernowo, Ketika tempatnya bersandar tak mampu lagi berperan, ia harus menggantikannya, Ia harus memperjuangkan pilihan yang telah ia ambil yang tanpa ia sadari telah menejratnya dalam ruang gelap dirinya, juga orangorang di sekitarnya, Mengantarkannya dalam ambang keputusasaan dan derita bertubitubi, Sanggupkah Retno menjalani pilihan hidupnya Seberapa besar pengorbanan yang harus ia bayar

Ini adalah pergulatan hidup seorang wanita yang terjepit antara agama dan tradisi.
Hidup memaksanya untuk memilih. Tak ada pilihan yang tidak memerlukan pengorbanan, .