on Garudayana Vol. 4

Get Access Garudayana Vol. 4 Illustrated By Is Yuniarto Available As Hardcover

on Garudayana Vol. 4

menunggu cukup lama, akhirnya seri terbaru Garudayana ini terbit juga,

Melanjutkan tepat setelah akhir buku ketiga, di sini cerita langsung dimulai dengan adegan pertarungan antara Kirana melawan putri Dushilawati dan anak buah ashuranya.
Kinara mendapat power up berupa baju zirah Antakusuma sepanjang pertarungan, ditambah dengan berbagai persenjataan dari Garu,

Seperti sebelumnya, gaya gambar Is Yuniarto masih tetap memukau, Saya terutama suka dengan penggambaran Sapta Pratala dan adegan pertarungan Antareja vs Gajashura, Benarkeren dan detil. Adegan diperkenalkannya Bima juga sangat keren, apalagi melihat dia bertarung cuma dengan kuku jempolnya,

Di sini juga, saya mulai merasakan niat Is Yuniarto untuk membuat Garudayana ini sebagai sebuah serial panjang, Tidak seperti Wind Rider yang satu buku selesai, atau Knights of Apocalypse yang diplot sebagai trilogi, Garudayana sepertinya akan menjadi serial yang sangat panjang, Terasa dari plot yang cukup lambat walau seru, dan mulai diperkenalkannya sebuah artefak kuno yang merujuk ke Raja Rahwana,

Bukannya saya tidak suka dengan cerita berplot panjang, hanya saja dengan tempo yang saat ini dimiliki Garudayana, rasanya ada sesuatu yang kurang, Namely, a menacing enemy.

Gini, di serial manga/ anime yang berseri di Jepang sana biasanya selalu ada tokoh antagonis yang menjadi lawan seimbang atau lebih kuat bagi tokoh utamanya.
Di Dragon Ball, ada Pikoro, Bejita, dan Frieza yang memenuhi peran ini, Di Fairy Tail, ada Sieghart, Jellal, dan Laxus, Mereka semua mampu memberi kesan seakanakan tokoh utama akan kalah, Seakan mereka tidak mampu mengalahkan sang final boss ini,

Mengenai nanti di akhirnya final boss ini akan kalah juga, itu bukan hal yang penting, Yang penting adalah adanya sebuah kesan bahwa tokoh utama tidak akan mampu menyelesaikan petualangannya, Garudayana kekurangan satu kesan ini,

Kesan yang
Get Access Garudayana Vol. 4 Illustrated By Is Yuniarto Available As Hardcover
muncul justru, mau sekuat apa pun musuh yang ada, tokoh utama bakal menang juga, Gajashura dikasih doping sama Durshilawati Ada Antareja yang udah sadar, Zalashura nyerang Kinara berulang kali Ada Antareja yang nolong lagi, Antarejanya hampir KO Bima dateng buat bantu, Bima ga bisa bantu Kinara Oh, tenang, masih ada Garu kok,

Kesannya seperti segala sesuatu digampangkan supaya si tokoh utama bisa menang dan melanjutkan petualangannya lagi, Which kinda reduces the excitement, Saya pun sulit menganggap bahwa lawanKinara adalah lawan yang tangguh dan layak ditakuti dengan perkembangan plot seperti ini,

Lawan yang menurut saya benarbenar tangguh, dan layak masuk kategori musuhyangbisamenghentikanpetualanganjagoan, cuma ada di buku pertama, Ashura Kalagni dan adipati Karna, Sayang mereka berdua tidak muncul lagi,

Dan Garu di sini seakan benarbenar menjadi jalan keluar mudah bagi semua masalah Kinara, Jika melihat alur dari buku ketiga, berarti total Garu sudah berubah wujud sebanyak tiga kali dalam satu hari, Perubahan wujud ini saya kira akan menguras banyak tenaga Garu, tapi nyatanya dia mampu memulihkan tenaganya sendiri hanya dengan istirahat beberapa menit, Jika Garu kecil saja sudah sekuat ini, saya tidak bisa membayangkan akan sekuat apa power up Garu waktu dia sudah berkembang besar nantinya, Menyembuhkan Kinara yang sudah mati mungkin Garu berubah jadi Phoenix Down

Satu sisi lagi yang menurut saya kurang adalah humornya, Mungkin karena terlalu banyak porsi pada adegan aksi dan penebaran foreshadowing akan wajah Raja Yaksha, unsur humor di sini terkesan dipaksakan, Beberapa bahkan dimunculkan begitu saja sewaktu sedang ada adegan pertempuran yang seruserunya Yes, I'm looking at you, Purnakawan,

Untungnya, di buku ini ada banyak lagi tambahan lore budaya Indonesia yang dimasukkan dalam plot cerita, Selain bertemu dengan kakek Antareja, saya sendiri baru tahu tentang Paksi Naga Liman dari buku ini, dan akan menarik melihat budaya Indonesia mana lagi yang akan dimasukkan dalam buku berikutnya.


Singkatnya, artwork dalam buku ini benarkeren, Masalah cerita, menurutku memang bagus, but could be better, Saya akan menunggu tokoh antagonis yang benarbenar jago di buku kelima nantinya, Awesome book is awesome. Sempet ga ngeh buku ini udah terbit saking lama keluarnya dari bukuhehe, . apalagi udah jarang banget buka FB jadi ga bisa liat infoterbaru dari Koloni, Untung masih ada di TM Bookstore, fyuh ga heran sih buku ini keluarnya lama, . soalnya isinya padet banget. Plot and actionnya benarpenuh nuh nuh, . . Seperti biasa, salutjempol buat Is Yuniarto yg bisa meracik cerita sisipaction scenes yg ga asal tempelan, Ada juga pemunculan Punakawan paporit saya PetrukGarengBagong jadi figuranmenit tp super kocak spt biasa hak hak, . . Garu juga imut buangettt

Cumahal yg mengganjal yg sempet bikin agak distracted waktu baca yaitu adanya SFX dalam bhs Inggris, Tau kan Katapendek untuk melambangkan suara di suatu adegan, Nah, di komik wayang Indonesia kan agakjengah jg kalo ada SFX tibamuncul: BLAM suara senjata, Hiss ini waktu si uler kecil jalan haha unyuuu.
. . , sama squawk buat suara burung,

Sekian. keren Kinara nggak jadi sakti kayak kekhawatiran gw di akhir bukukemarin o/

jadi ya begitu kekhawatiran lenyap sisanya tinggal enjoy the ride I read this on a bus ride, so I literally enjoy the ride XD XD XD
Bima garang banget!!!

btw, saya cukup setuju dengan komen pembaca yang ada di dalam komik ini,
serial Garudayana ini kurang unsur drama nya, jadi kurang mendekatkan pembaca ke para tokoh komiknya secara personal.
Dengan bantuan Ashura Zalashura dan Gajashura, Durshilawati berhasil melumpuhkan Gatotkaca dan Antareja, Selangkah sebelum si bungsu Kurawa ini mendapatkan garuda cilik, Gatotkaca memberikan zirah Antakusuma nan saktinya pada Kinara! Keadaan pertarungan pun kembali menjadi seimbang, . . namun untuk seberapa lama Menunggu lanjutan komik serial itu kudu sabar, jendral! Untunglah setelah berbulanbulan menunggu, Garudayanaakhirnya terbit, Tambah seru karena si bongsor Pandawa, ayahnya Gatotkaca dan Antareja muncul, lengkap dengan kuku andalannya yang jadi merek obat kuat itu, Jadi penasaran ingin lihat adegan crossover Bima dengan cuma satu kuku di jempolnya bertarung dengan Wolverine dengan enam cakar adamantiumnya, . . good banyak tokoh yang bermunculan di seri keempat ini, Cerita menjadi semakin rumit. Gambarnya pun semakin bagus. Selalu menunggu seri selanjutnya. Tapi kalau tidak salah Garudayana malah terbit ulang dengan penerbit yang berbeda Ceritanya semakin seru :D banyak karakterkarakter baru yang bermunculan, nggak sabar pengen tahu kelanjutan ceritanya! sitelink post a comment.