yang mencerahkan dan menambah pengetahuan saya tentang cara menggunakan dan menempatkan akal dalam beragama, Disajikan dengan bentuk tanyajawab, menjadikan buku ini terasa dekat, Apalagi, pertanyaanpertanyaan yang dimiliki oleh Prof, Quraish Shihab sewaktu muda tentang akal dan agama, kurang lebih sama seperti saya sekarang, Bedanya, beliau memang sejak kecil mendalami ilmu agama dan memiliki akses untuk bertanya langsung kepada guru yang kredibel dan mendamaikan hati.
Sedangkan saya, saya bukanlah orang yang sejak kecil sudah mendalami ilmu agama dan sekarang harus berusaha mendapatkan informasi yang akurat di tengah banyaknya pemuka agama kontemporer yang suka berdakwah, padahal tak jarang dakwahnya tersebut memakai katakata yang keras dan penuh emosi, seakanakan agama itu kaku dan menyusahkan.
Oleh karena itu, saya menyukai pemikiran Prof, Quraish Shihab dalam menyampaikan pengetahuan tentang Islam karena mendamaikan dan menyejukkan hati serta pikiran saya, Ibarat mobil F. Logika akan terus melaju. Ibarat pembalap, Akal akan mengarahkan ke mana tujuan logika, Ibarat lintasan, itu peran agama, jangan sampai berlogika melebihi batas, kendatipun sudah melebihi batas, harus tau batasan mana yang akan diyakini dan dilakukan :
bukunya santai ala orang tua menasihati anaknya.
cocok untuk belajar logika awal mungkin sebelum memulai berfilsafat, atau juga cocok untuk "ngerem" setelah berjibaku dengan filsafat, Mantap. Semoga eyang Quraish sehat dan menghasilkan banyak karya Membuka sudut pandang baru dalam berTuhan, Menelusuri kapasitas akal, termasuk batasbatasnya, Agar akal dapat digunakan secara maksimal, tidak melampaui batas, Agar manusia menunjukkan totalitas dalam berTuhan, Buku yang cukup mudah dipahami namun bukan tasawufnya, Pendekatan agama dengan logika dari sisi islami, Mungkin bagi pembaca yang nonmuslim akan sedikit susah menerima, terlebih jika mereka skeptis, Segar dan mencerahkan Akal manusia terbatas, Sedangkan, Sang Pencipta tidak terbatas, Terima kasih atas pelajaran yang sangat berharga, Saya sangat bersyukur bisa belajar banyak mengenai Islam, akal, batin, dan tasawuf dari buku Bapak Quraish Shihab, Buku ini ditulis oleh pak Quraish, tetangga saya sebab kantor Lentera Hati cumamenit dari rumah, hehehehe berdasarkan catatancatatan yang ia buat semasa kuliah di Mesir.
Lalu catatan tersebut diolah dalam bentuk dialog antara beliau dengan para gurunya,
Tema dari buku ini, bagi saya, sangatlah penting, Dari buku ini saya mendapatkan informasi beberapa penjelasan dasar yang beliau kembangkan untuk menjawab pertanyaan saya, "seberapa jauh kah tersesatnya logika dalam memahami agama Islam ".
Setidaknya saya tahu untuk kebutuhan saya ketika melihat fenomena bertaburnya pemahamanpemahaman pelunakan aqidah,
Adajenis penanya, Yang pertama, yang bertanya dan berusaha mencari jawaban atas pertanyaannya, Yang kedua, yang bertanya tapi cuma sekadar mempertanyakan tanpa niatan buat mencari jawabannya, Biasanya cuma sebagai pembenaran untuk tingkahnya, yaitu merekamereka yang keburu yakin kalau nggak bakal ada jawaban untuk pertanyaannya,
Aku bersyukur, Quraish Shihab jaman muda ternyata juga bertanya tentang halhal yang kupertanyakan, Untungnya beliau punya niat buat nyari jawabannya, Untung lagi, sekarang jawaban dari pertanyaannya dibukuin sama dia, Buku ini lumayan menjawab pertanyaanku, bahwa akal manusia memang nggak punya batas pada konteks dunia fisik dan materi, lumayan mencerahkan nice Prof. Dr. Muhammad Quraish Shihab, MA adalah seorang cendekiawan muslim dalam ilmu ilmu Al Quran dan mantan Menteri Agama pada Kabinet Pembangunan VII.
Ia dilahirkan di Rappang, pada tanggalFebruari, Orangtua Quraish Shihab adalah Bapak Abdurrahman Shihab dan Ibu Asma Aburisyi, Quraish adalah putra ke empat daribersaudara, Tiga kakaknya, Nur, Ali dan Umar serta dua adiknya, Wardah dan Alwi Shihab, juga lahir di Rappang, Tujuh adik lainnya yaitu Nina, Sida Nizar, Abdul Mutalib, Salwa dan adik kembar Ulfa dan Latifah, lahir di Kampung Buton.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Ujung Pandang, ia melanjutkan pendidikan tingkat menengah di Malang, yang ia lakukan sambil menyantri di Pondok Pesantren Darul Hadits Al Faq Prof.
Dr. Muhammad Quraish Shihab, MA adalah seorang cendekiawan muslim dalam ilmu ilmu Al Quran dan mantan Menteri Agama pada Kabinet Pembangunan VII.
Ia dilahirkan di Rappang, pada tanggalFebruari, Orangtua Quraish Shihab adalah Bapak Abdurrahman Shihab dan Ibu Asma Aburisyi, Quraish adalah putra ke empat daribersaudara, Tiga kakaknya, Nur, Ali dan Umar serta dua adiknya, Wardah dan Alwi Shihab, juga lahir di Rappang, Tujuh adik lainnya yaitu Nina, Sida Nizar, Abdul Mutalib, Salwa dan adik kembar Ulfa dan Latifah, lahir di Kampung Buton.
Setelah menyelesaikan pendidikan dasarnya di Ujung Pandang, ia melanjutkan pendidikan tingkat menengah di Malang, yang ia lakukan sambil menyantri di Pondok Pesantren Darul Hadits Al Faqihiyyah.
Pada tahunIa berangkat ke Kairo, Mesir, dan diterima di kelas II Tsanawiyah Al Azhar, Tahun, dia meraih gelar Lc Spada fakultas Ushuluddin jurusan Tafsir dan Hadits Universitas Al Azhar, Ia kemudian melanjutkan pendidikan di fakultas yang sama dan pada tahunmeraih gelar MA untuk spesialisasi bidang Tafsir Al Quran dengan tesis berjudul Al Ijaz Al Tasyrii li Al Quran Al Karim.
Sekembalinya ke Ujung Pandang, Quraish Shihab dipercaya untuk menjabat Wakil Rektor bidang Akademis dan Kemahasiswaan pada IAIN Alauddin, Ujung Pandang.
Selain itu, Ia juga diserahi jabatan jabatan lain, baik di dalam lingkungan kampus seperti Koordinator Perguruan Tinggi Swasta Wilayah VII Indonesia Bagian Timur, maupun di luar kampus seperti Pembantu Pimpinan Kepolisian Indonesia Timur dalam bidang pembinaan mental.
Selama di Ujung Pandang, Ia juga sempat melakukan beberapa penelitian antara lain, penelitian dengan tema “Penerapan Kerukunan Hidup Beragama di Indonesia Timur”dan “Masalah Wakaf Sulawesi Selatan”.
Quraish Shihab menikah dengan Fatmawaty Assegaf padaFebruaridi Solo, Mereka dikaruniai lima orang anak, Najelaa, Najwa, Nasywa, Ahmad dan Nahla, Najelaa menikah dengan Ahmad Fikri Assegaf dan memiliki tiga anak, Fathi, Nishrin dan Nihlah, Putri kedua, Najwa Shihab menikah dengan Ibrahim Syarief Assegaf dan memiliki dua orang anak, Izzat dan almarhumah Namiya, Putri ke tiga Nasywa, menikah dengan Muhammad Riza Alaydrus, dan memiliki dua orang putri, Naziha dan Nuha, Ahmad Shihab, satu satunya anak laki laki dari Quraish Shihab, menikah dengan Sidah Al Hadad, Tahun, Quraish Shihab kembali ke Kairo dan melanjutkan pendidikan di almamater lamanya, TahunIa meraih doktornya dalam bidang ilmu ilmu Al Quran dengan disertasi yang berjudul Nazhm Al Durar li Al Biqaiy, Tahqiq wa Dirasah, Ia lulus dengan yudisium Summa Cum Laude disertai penghargaan tingkat I mumtaz maa martabat al syaraf al ula.
Sekembalinya ke Indonesia, sejakQuraish Shihab ditugaskan di Fakultas
Ushuluddin dan Fakultas Pasca Sarjana IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta, Selain itu, di luar kampus, Ia juga dipercayakan untuk menduduki berbagai jabatan, Antara lain: Ketua Majelis Ulama Indonesia MUI Pusat sejakAnggota Lajnah Pentashbih Al Quran Departemen Agama sejakAnggota Badan Pertimbangan Pendidikan Nasional sejak.
Quraish Shihab juga banyak terlibat dalam beberapa organisasi profesional antara lain: Pengurus Perhimpunan Ilmu Ilmu Syariah Pengurus Konsorsium Ilmu Ilmu Agama Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dan Asisten Ketua Umum Ikatan Cendekiawan Muslim Indonesia ICMI.
Saat ini, Quraish Shihab aktif menulis artikel, buku dan karya karyanya diterbitkan oleh Penerbit Lentera Hati, Salah satu karanya yang terkenal adalah Tafsir al Mishbah, yaitu tafsir lengkap yang terdiri darivolume dan telah diterbitkan sejak.
Selain sebagai penulis, sehari hari Quraish Shihab memimpin Pusat Studi al Quran, lembaga non profit yang bertujuan untuk membumikan al Quran kepada masyarakat yang pluralistik dan menciptakan kader mufasir ahli tafsir al Quran yang profesional.
sitelink.
Grab Logika Agama Created By M. Quraish Shihab Paperback
M. Quraish Shihab