Achieve Maling Republik Developed By Sunaryono Basuki Ks EPub

memang sad ending usap air mata Saat negara sedang gawat, saat para pemuda seusia dia memanggul senjata untuk membebaskan Republik dari jajahan Belanda, Budiman malah menjadi maling.
Dari kakek guru malingnya, dia belajar ilmu malingilmu yang ditekuni dan diyakini dapat mengangkat hidupnya, Tapi sebagai maling,dia tidak pernah merasa bahagia dan tidak pernah merasa aman, Masyarakatmengecapnya sebagai sampah, bahkan namanya pun ditamba h dengan kata 'Benggol'untuk membedakan dari 'Budiman Guru', 'budiman tukang' dan 'Budiman' lain,

Suatu malam, saat dia mau maling, tibatiba saja anak buah Kopral Solihin menempelkan ujung senapan di kepala Budiman, Dia ingin berontal dan menebaskan kelewangnya pada saat itu, tetapi dia merasa tak mampu berbuat apaapa,
Dia tidak berkutik. Dia sadar bahwa ada orang yang punya ilmu lebih tinggi daripadanya, Apalagi ketika ia dibawa menghadap Kopral Solihin, Aneh, lelaki itu justru tidak menghukumnya, Tidak menembaknya. Tetapi, malah membujuknya bergabung menjadi pejuang,

Kepercayaan Kopral Solihin kepadanya tak disisasiakan Budiman, Ilmu maling dan sirepnya kini tidak dipakai untuk maling, tapi membantu para pejuang membebaskan Republik hingga kemudian namanya bukan 'budiman
Maling' lagi melainkan diembelembeli kata 'Republik'.
Maka, jadilah dia Maling
Achieve Maling Republik Developed By Sunaryono Basuki Ks EPub
Republik,

Akan teruskah Budiman menjadi pejuang atau malah menjadi maling Bagaimanakah peran dia dalam menghadapi bapakbapak penting sejarah masa revolusi, meletusnya GerakanS PKI, hingga masa Orde Baru Bagaimana perasaan dia ketika anak sulungnya di zaman Orde Baru justru bekerja pada perusahaan raksasa milik Rusminmantan perampok, musuhnya duluyang akan menggusur tanah kelahieannya dan akan menyulapnya menjadi lapangan golf dan hotel Semua itu akan terjawab jika Anda membaca sampai selesai novel bagus ini.


"Babakbabak penting dalam sejarah perlu tampil dalam roman, meski berupa latar dan reka alur, Itu adalah bagian pewarisan nilainilai, Sunaryono Basuki menuliskannya. "
S. Sinansari Ecip, dosen Unhas dan UI,