Snag Past & Curious: Saat Hidup Punya Tombol Rewind Documented By Agung Satriawan Expressed As Softcover

satu novel pertama yg pernah aku baca yg menggambarkan tentang time travel, Dari cover depannya saja menarik, Awal baca novel ini pinjem dari temen, So luvvv menurut saya joke dalam novel ini cukup lucu dan menggelitik Aku anggap kelar aja baca buku ini, ya, Selera humor yg garing bikin mood membacaku berantakan, Sayang sekali! Coba hilangkan aja tuh plesetan dan humor garingnya, pasti aku kasih rate,but astaga, aku bertanyatanya apa editor ikut tertawa waktu membacanya hemppp, . . kecewa. :' Mengapa aku gagal tertawa, I think the jokes just doesn't fit sometimes:/ And i don't get it, If Kafi doesn't remember what happened in the end, how is Ardhi going to write a story about them if he went in
Snag Past & Curious: Saat Hidup Punya Tombol Rewind Documented By Agung Satriawan Expressed As Softcover
the black hole too Like Kafi, He won't remember anything right It has a rad theme, but the writer can do better.
:out ofstars

Terlalu banyak dialog dialog jayus yang membuat nilai buku ini menjadi berkurang dan tidak sesuai dengan konteksnya.
Dari segi cerita sebetulnya buku ini menyajikan cerita yang menarik,sayangnya penulis terlalu banyak memasukkan unsur unsur komedi yang merusak suasana cerita.
Seharusnya buku ini bisa mendapat nilai lebih jika penulis tidak terlalu banyak menjayus, Buku yang ringan, jenis yang sudah cukup lama tidak saya baca, Saking ringannya, bisa selesai dalam satu kali duduk, Ini misalnya kalau kamu duduk di kereta sepanjang perjalanan JakartaSemarang, tempat saya memperoleh buku ini, Tapi saya baru membacanya saat duduk menunggu KRL di stasiun Tebet, lalu di dalam KRL menuju Depok, dan tidak saya baca lagi di angkot, melainkan saat sudah nyaman tiba di Parung.


Ceritanya sebenarnya semacam teenlit biasa, walau tokohnya sudah lulus sarjana di usiatuan, Tokoh ini, Kafi namanya, galau karena mantan kekasihnya menikah duluan, Demi melupakan sang mantan, dan sebelum dikejar kebutuhan sosial untuk melepas status pengangguran, maka Kafi berencana jadi backpacker dengan tujuan Surabaya.
Dia tidak dapat tiket di kereta penumpang, sehingga dia jadi penumpang gelap di gerbong barang, Rupanya di gerbong barang yang gelap itulah Kafi terbawa putaran nasib yang membawanya ke masatahun lalu, . .

Cara penulisan yang sepertinya dirancang untuk membawa pembaca ke situasi komedik cukup berhasil, . Cuma memang berpotensi jadi garing, Nanti setelah setengah buku lewat, lalu Kafi mendapat penjelasan mengapa ia bisa terdampar di tahun, saya pun dengan sotoy menganggap bahwa bapak penulis buku ini termasuk penggemar cerita Timelinenya Michael Crichton.
Apalagi saat membahas paradokskakek.

Begitulah. Sebagai bacaan ringan, buku ini cukup menarik, Asal jangan terlalu diseriusi sebagai fiksi ilmiah, Ada pembaca lain menulis di reviewnya sesuatu yang bisa dianggap sebagai lubang dalam cerita, yaitu perpindahan Kafi ke tahun, alih alih ke tahun.
Biar saya, ya ga papa, Sebagai jaduler saya merasa kalau tahunan, cocok belaka sebagai latar kehidupan masa lalu,

Tapi hak yang Ini buku lucu, asli kocak, Kok bisa ada mahasiswa lulus dengan skripsi berjudul "Pengaruh Ngupil dengan Tangan Kiri terhadap Harga Terong di Pasar Malabar Jakarta", Pas baca dialog terakhir Kafi sama Ardhi, aku ngerasa yakin aja kalau ini based on true story, Kalau iya, pasti keren banget, deh, ada mesin waktu kayak gitu, Lucu, lucu banget dialogdialognya. Orangorang yang ada di buku ini gak beres semua mulutnya, Saya penasaran sama buku ini karena genrenya fiksi ilmiah! Tentang mesin waktu! Wow, jarangjarang komedi mainannya mesin waktu, Dan juga yang bikin pengen baca adalah setting waktunya tahun'an, Aaaaaaaaa! Itu masa keemasan kita semua,

Tapi ada bolong logika di sini, Agak ganggu juga, bikin saya ngelamunin masalah ini waktu saya baca bukunya, Katanya, mesin waktu ciptaan Om Ardhi cuma bisa mundur ketahun ke belakang atau maju ketahun ke depan, Tapi kenapa dari tahunlangsung loncat keTahunkemane Bagus sih ceritanya tapi garing euy, Tapi tergantung selera sih ya, Harus diakui premisnya emang unik ya, mesin waktu
Pas awalbaca kirain Kafi bakal memperbaiki kisahnya yang gagal bareng pacarnya, ternyata nggak ngebahas itu sama sekali.


Btw, komedinya asik sih, cuma ada beberapa yang lebay aja,

sisanya penulis kurang observasi lagi masalah hargadan nilai rupiah pada tahun' yang kayaknya kurang pas aja menurut gue.


Btw, buku ini lumayan menghibur, . . Mungkin selera humor saya yang bermasalah, Yang ada hanya cara bercerita yang berlebihan, Mungkin ini hanya masalah selera, bukan novelnya yang jelek,
S E L E R A
E
L
E
R
A,
Okay Hidup tidak seperti remote DVD yang memiliki tombol rewind, Waktu tidak bisa diputar ulang, Tapi, lain dengan kisah Kafi, Mahasiswa kadaluwarsa yang baru ditinggal kekasih ini tersesat ke masa lalu, Tepatnya dua puluh tahun silam, saat seporsi sate kambing masih dua ribu rupiah dan selembar uang lima ratus dihiasi pose orang utan.


Keanehan demi keanehan ditemui Kafi uang di kantongnya tidak laku, ponselnya tidak bisa digunakan, Justin Bieber bahkan belum lahir, dan Ksatria Baja Hitam masih membela kebenaran.
Dia dibuat bingung dan hampir putus asa, Apa yang sebenarnya terjadi

Dalam usaha keluar dari era jadul dan kembali ke masanya, Kafi bertemu dengan sesama petualang waktu Ardhiseorang ilmuwan pembuat mesin waktudan Soyan yang menginginkan kesempatan kedua.
Bersama, mereka mengemban misi untuk kembali ke masa depan, Berhasilkah mereka.