banyak"
"Dari Sabang sampai Merauke!"
"Semuanya nggak tahan lama"
"Tahan sembilan bulan sepuluh hari aja, pasti udah masuk Guinness Book of Records!"
"Dia nggak pernah serius pacaran"
"Kalau Asri bisa serius, rasanya kita nggak perlu lagi PBB! Mendingan tu gedung megah diubah aja fungsinya jadi tempat seminar! Di Jakarta kan sekarang cari tempat seminar aja susah! Cari kutu aja diseminarin sih!"
Asri, Lestai, dan Lindung, jebolan SMA di Jakarta yang tergabung dalam trio ALL.
Di Pantai Senggigi yang indah dan di Gunung Rinjani yang misterius, trio yang punya motto One for All and All for One ini bertualang memuaskan jiwa remaja mereka.
Asri yang tak pernah serius pacaran, bertemu seorang pemuda Sasak yang gagah, pemandu pendakian Rinjani dari desa Seranu, Sementara Lestari yang alim, terlibat cinta segitiga dengan seorang pemuda Jerman dan pacarnya yang tibatiba menyusul ke Lombok,
Suasana tambah kisruh dengan munculnya ayah Asri dan saudara kembarnya, . . Salah satu karya Mira W favorit saya
Mungkin karena ada memori yang terselip, yaitu buku ini terkutip di buku pelajaran bahasa Indonesia saat saya masih kelasSMP, atau kelas, ya Hehehe
Yang jelas, saya jadi penasaran dan mencari bukunya.
Kalau tidak salah akhirnya saya bisa baca saat SMA/kuliah, pokoknya lumayan lama
Kisah cinta masa SMA yang menarik, dengan tokoh yang tidak kalah menariknya pula
Walau semakin hari saya semakin teryakini bahwa sosok tokoh utama Mira W memang seperti itu, cewek yang "lain daripada yang lain", yang tidak seperti cewek pada umumnya yang cengeng, tapi tangguh
Tapi cewek seperti itu ada di lebih daribuku, kudunya mah gak unik lagi, ya XD
Read this bookyears a go, although I forgot most part of the story, but the sense of a good book lingers in me until now.
Maybe because when I read this love story novel, I was still a teenager who were at the stage of knowing what romantic really meant, and I got so carried away by the story.
I need to read it again to verify my thoughts and sense :p Karenanya aku jatuh cinta pada lombok, meski tanpa visualisasi pada novel ini, tp imajinasi yg dibangun Mira W, kesederhanaan cerita dan karakternya membuat kita seolah ada di dalam ceritanya, dr awal sampai akhir.
Wow! Rencana baru akan dibaca senin besok, ini malah kelar dalam satu sabtu, Mira W membawa saya mengenang masa muda ketika pinjam novel ini dari perpustakaan, Kenal novel Mira W dari mama yang suka baca buku juga, termasuk novel Motinggo Busye jadoel Yap! That's me,
Kisah remaja lulusan SMA ini benarbenar terasa segar, Tokoh utamanya adalah Asri, gadis tangguh tapi tak percaya pada cinta sejati, Aih aiihh udah ketauan lah ujungnya gimana ya kaann Tapi seru aja menikmati petualangan gaya anak muda jaman dulu,
Bahasa yang digunakannya juga bahasa prokem yang ngetop di jamannya: bokap, nyokap, ngeceng, boil, hahaha ya ampuuunnn brings back memories jaman putih abu banget ih, jadi gemes!
Beberapa kali juga ikutan ketawa ngakak sih baca tektokan percakapan antara mereka, utamanya yang dilakoni oleh Lindung.
Si ceplas ceplos ini memang selalu menghangatkan suasana,
Seru! Meski cerita remaja, novel ini juga menyuguhkan problematikanyang biasa dihadapi remaja, Gak terlalu berat, tapi ngena gitu deh, Penyelesaiannya juga sweet. Pokoknya Mira W is the best lah!,/bintang
Mohon dimaklumi jika isi review saya sebagian besar hanya cerita perjalanan saya dalam usaha menemukan buku ini karena memang lebih butuh waktu lama menemukan judulnya daripada waktu untuk menyelesaikannya.
Pertama kali baca ceritanya waktu saya masih SMP, bacanya di buku cetak bahasa Indonesia, Potonganpotongan ceritanya lumayan banyak dimasukin setelah kelar baca baru sadar kalau bahkan endingnya pun juga ada di sana, Saya ingat suka banget sama ceritanya dan berusaha untuk mengingat judul buku dan penulisnya, "Saya mau baca cerita lengkapnya!" Begitu kata saya dulu,
Tapi, tahun berlalu dan saya lupa, Ketika saya berkesempatan untuk baca buku Oliver Twistsalah satu buku lain yang jadi wishlist saya karena baca di buku cetak bahasa Indonesia waktu SMPsaya jadi teringat buku ini lagi.
Tapi seberusaha apapun saya mengingat, judulnya tetap tidak muncul di kepala, Sempat tanyatanya di base literarybase juga di twitter tapi nihil, Jadi saya berhenti berusaha karena sudah kadung frustrasi :'
Tapi heii, karena melihat salah satu karya Ayu Utami di ipusnas, saya langsung teringat pada buku ini lagi.
Lalu saya cari judul novelnovel beliau tapi tampaknya tidak ada satupun yang mungkin merupakan buku yang saya cari, Lalu saya teringat Mira W, bagaimana jika ternyata itu karya beliau mengingat beliau salah satu penulis lama dengan banyak bukubuku populer, Akhirnya saya cari di ipusnas, harus scroll ke bawah banget karena koleksi novel beliau rupanya banyak banget di ipusnas dan akhirnya KETEMU! judulnya Segurat Bianglala di Pantai Senggigi.
Ya, saya ingat sekarang! Tidak salah lagi, ini judul buku yang saya cari bertahuntahun lalu,
Waktu baca halaman pertama di bab I, rasanya beneran pengin nangis karena astaga hei! Ini benarbenar buku yang sudah lama banget saya cari, Saya harus berhenti dulu bentar karena agak sedikit kurang yakin ini nyata wkwk, Saya suka sih, serasa diajak bernostalgia khususnya di bagianbagian yang sebelumnya sudah pernah saya baca, Cuma memang ga sedikit part yang menurut saya "Apa iya di kehidupan nyata ada yang kayak gini" ada juga yang menurut saya cheesy dan lumayan cringe, Mungkin karena saya bacanya di tahun ini ya, jadi emang ada beberapa hal yang udah kurang relevan, yang dulu mungkin oke oke aja, sekarang udah engga, Tapi selebihnya benerbener bikin nostalgia, menghibur juga, soalnya mereka beneran sekocak itu hahahaha,
Ini kayaknya karena saya bacanya terlalu bahagia jadi gak sadar sudah sampai di penghujung buku, Saya sampai harus bacalembar terakhir berulangulang demi lebih meresapi ending, sebelum akhirnya dadahdadah untuk berpisah lagi,
Cerita remaja yang ringan dan menarik untuk diminati, Baca ceritanya buat saya
senyumsendiri Segurat Bianglala di Pantai Senggigi
Buku pertama yang akan kita bahas kali ini adalah novel karya Mira W yang berjudul “Segurat Bianglala di Pantai Senggigi”.
Bagi sebagian orang mungkin sudah memberikan cap bahwa Mira W khusus menulis novel dewasa dan tidak jauh dari dunia kedokteran, Mungkin untuk yang kedua saya setuju, banyak dari novel karya Mira W bersinggungan dengan dunia kedokteran dan bagi saya itu tidak masalah karena suatu tambahan informasi bagi kita yang awam ini dengan dunia medis.
Tapi untuk yang pertama mungkin banyak yg keliru karena tidak jarang Mira W juga menulis mengenai remaja, mulai dari yang masih duduk di SMP sampai yang SMA.
Buku “segurat Bianglala di Pantai Senggigi” ini salah satunya,
Bercerita mengenai Asri yang nekat pergi ke lombok untuk bertemu dengan ayah kandungnya yang sejak kecil tidak pernah ditemuinya, Rasa penasaran itu semakin menjadi karena ibunya terkesan menutupi keberadaan ayah kandungnya, Asri yang memiliki jiwa pemberontak ini kemudian bersamatemannya nekat pergi ke pantai Senggigi, dalam perjalanan bertemu ayahnya, Asri kemudian bertemu dengan pemandu gunung rinjani saya lupa namanya, belum lagi temannya, Lestari terjebak cinta segitiga antara pacarnya dan seorang turis asal Jerman.
Di tengah buku, Asri kemudian berhasil bertemu dengan ayah kandungnya, Akan tetapi kisah tidak sampai disitu saja, Asri akhirnya mengetahui bahwa ia memiliki saudara kembar, Setelah mengetahui alasan perpisahan kedua orangtuanya, Asri kembali ke Jakarta,
Tapi setelah kembali ke Jakarta, Asri merasa masih ada cerita yang belum selesai antara dirinya dan pemuda pemandu tersebut, Kemudian dengan bantuan saudara kembarnya, mereka bertukar peran, Asri ingin membuktikan apakah rasa cinta yang didapatnya dengan cepat dari pemuda tersebut juga akan cepat pudarnya ataukah pemuda tersebut dapat membedakan antara Asri dan Asti, saudara kembarnya.
Di dalam cerita ini, kita sebagai pembaca dibawa oleh Mira W menikmati keindahan pantai senggigi, kita diajak menikmati petualangan yang dialam Asri dan kedua temannya, Belum lagi dialognya yang menurut saya berhasil mengocok perut pembacanya, Ada adegan dimana pacar Lestari yang harus berlomba dengan si turis Jerman untuk mendapatkan hati Lestari yang sempat kepincut terbawa suasana Pantai Senggigi dan cara Asri menguji kekasihnya dengan meminta Asti melakukan sesuatu yang hanya diketahui antara Asri dan kekasihnya.
Pada awalnya saya agak pesimis untuk memulai membaca karya Mira W yang satu ini, karena buku yang saya temukan di perpustakaan sekolah ini sudah lusuh, Akan tetapi atas rekomendasi teman akhirnya saya membaca buku ini dan ternyata sangat menikmatinya hingga akhirnya Mira W jadi salah satu penulis favorit saya, Sepanjang membaca buku ini saya dibuat tertawa dengan bahasa yang ada di dalam novel ini, ringan khas anak muda dan rada nyelekit juga tapi secara keseluruhan saya sangat sangat menikmati buku ini.
Novel ini juga kemudian memberi saya wawasan baru bahwa roman Indonesia itu tidak hanya berkisar tentang pernikahan yang dipaksakan dalam satu keluarga dimana yang menjadi suaminya lebih pantas dipanggil kakek sehingga si herroine di sisa hidupnya merana.
Atau berkisah mengenai kakek penjaga musholla yang akhirnya memilih bunuh diri setelah sadar terhadap kesalahannya yang telah menelantarkan kehidupan keluarganya dan hanya berdoa saja, Atau kisah dimana suami terpaksa harus berpisah dengan istrinya karena ternyata sang istri adalah adik kandung yang tidak pernah diketahui keberadaannya, Dan semua cerita itu ditulis dalam bahasa yang menurut saya sulit dipahami, Novel ini serasa membangunkan saya dari tidur suri dari melakukan hobi yang sudah lama saya tinggalkan, Maka pantaslah kalau novel ini saya sebut kebangkitan mood membaca saya, .