Capture Perasaan-Perasaan Yang Menyusun Sendiri Petualangannya Developed By Gunawan Maryanto Physical Book

siap mereview hehehehehe. Setelah menunggu beberapa hari akhirnya beberapa review bermunculan untuk memberikan kesan dan pesan, . . halah membaca bareng buku puisi pertama GunMar,

Seperti kebanyakan teman yang lain, saya juga langsung jatuh cinta pada puisipuisi dibuku ini,bisa dibilang jatuh cinta pada pandangan pertama.
Pertamanya disini adalah dari Judulnya bukan pada panjangnya yang bahkan di covernya sampaibaris, tapi pada kata Perasaan dan Petualangan, Menurut saya kedua kata tersebut mempunyai arti yang mendalam, Pemilihan judul ini cocok sekali karena memang hampir semua puisipuisi disini memiliki berbagai macam sensasi rasa dan asa, Kesederhanaan kata dan maknamakna yang mudah dipahami membuat buku puisi

Puisi pertama, Rumah Baru langsung terasa petualangannya,, . . jalan rahasia menuju sesuatu yang hanya miliknya,petualangan menemukan rahasia gelap menuju rumah baru, seperti ada yang dilihat dirumah baru tersebut yang tak kasat mata,ehhmmm dan perasaan yang dihadirkan disitu adalah gelap dan misterius.
Terus petualangan ke candicandi pada Batu, Batu, Batu, petualangan di Kebun atau Beranda bahkan petualangan Pulang Kampung ataupun petualangan Gandari di Kegelapan, menghadirkan perasaan terpukau, romantis, sedih, nglangut, kecewa dan gembira atau senang.


Yang jelas saya sangat menyukai puisi Perasaanperasaan yang Menyusun Sendiri Petualangannya dan puisi Cinta yang Mencurigakan, Entahlah, seperti ada sensasi tersendiri pada kedua puisi tersebut, sensasi yang hanya bisa dirasakan sendiri tanpa bisa dibagi ke orang lain,

Ohya, berbagai perasaan yang bermunculan saat salah satu puisi di buku ini Banowati dibacakan oleh Gus Gieb waktu itu di Galeri Cipta II TIM adalah saya merasa puisi ini kok seperti kurang ruhnya, padahal saya tahu Banowati menjadi puisi favorit Gus Gieb yang membacanya dengan penuh perasaan dan mungkin sambil membayang kepada siapa puisi ini ditujukan.
. . memulai kesotoyan, mungkin ini disebakan oleh puisi tersebut bukan puisi bikinan Gus Gieb sendiri, sepertinya puisi itu akan ada ruhnya kalo yang menulis yang membacakannya.
Dan saya lebih suka Gus Gieb membaca puisi hasil tulisannya sendiri, seperti mimpi saya melihat GunMar membaca puisi Perasaanperasaan yang menyusun Sendiri Petualangannya.
Kapan yah
mulai bermimpi

Dan saya memang telah jatuh cinta, . . jatuh cinta pada puisipuisi GunMar tentunya,
jarak hanya bisa membuatmu melihat
jangan harap bisa terlibat
kebahagiaankesedihan berlangsung di kejauhantak lagi mendebarkan

di tempat ini kau tak perlu jam tangan
hanya ingatan.
sedikit ingatan

jarak dikasih oleh Roos, sobat di Goodreads Indonesia perasaanperasaan yg menyusun sendiri petualangannya,.mungkin menjadi poin di tengah perjalanan dalam menyusun perasaan, dan gandari di puncak kegelapan menjadi poin akhir dari petualangan tersebut, membaca buku ini mengingatkanmu dgn masa lalu, ingatan tetap, debar yg bertambah,

puisiyg berhubungan dgn budaya jawa sama sekali gak aku mengerti, tapi tetap aja dibaca, penulis mau menceritakan apa, bagi aku membaca puisi itu mengasikkan,ya walaupun kadang ada beberapa puisi yang maknanya tidak bisa ku pahami,maklumlah bukan penyair
tapi jujur kumpulan puisi di buku ini cara penyampaiannya sangat baik sekali,mudah aku pahami isinya.
.
jadi pingin punya bukunya, . next time aku mau beli untuk koleksi deh, . ripyu dari orang yang tak punya "perasaan" tentang puisi

puisi, . .
bagaimana cara membaca sebuah puisi
bagaimana cara menafsirkan sebuah puisi
bagaimana caranya untuk mengapresiasi puisi
tuluuuuuuuuuuuuuuung, . .

jadi begini ceritanya, beberapa minggu yang lalu ada kiriman paket, pas dibuka kaget juga, waks! buku puisi. gak salah nih bukan apaapa sih, puisi merupakan tulisan yang selalu gue "hindari" selama ini, entah kenapa, setiap berhadapan dengan puisi rasanya IQ gue ngedrop ampe satu digit aja rasanya, hehehe,

tapi buku kecil ini mampu mengusik rasa penasaran tentang sebuah puisi sehingga gue memutuskan untuk membacanya, gue ngerasa sudah waktunya untuk menjajal sebuah buku puisi, alhasil buku ini karena kecil selalu gue bawa ke manamana selama beberapa minggu terakhir ini, tiap ada kesempatan dimana saja ini buku selalu pelototin, sampe temenkomen gak salah baca puisi sambil terheranheran, gue cuek aja. maksudnya gimana mau mengapresiasi sebuah puisi kalo gak nyoba untuk membacanya yang penting baca dulu deh, masalah ngerti ato kagak urusan belakangan, hehehe.


dulu sebelum dapet buku ini sempet "diskusi" kecilan disuatu tengah malam dengan seorang rekan durjanawan tentang "ketidakberdayaan" gue bila berhadapan dengan puisi.
gw sempet nanya, kalo bukugibran termasuk puisi gak gue termasuk lumayan suka dengan tulisangibran garaadik gue nyimpen buku "the treasure writing of kahlil gibran" yang segede gaban di rumah.
tulisan gibran itu puisi berbentuk prosa gitu jawaban si durjanawan, setelah itu dia sepertinya menganjurkan untuk membaca dulu puisikarya jokpin karena puisinya lumayan lucu, beberapa hari kemudian maen ke gramedia dan nyari dan neu buku itu, kumpulan bukupuisi jokpin kalo gak salah, setelah ditimangtimang sejenak itu buku disimpen lagi ke rak, prasaan itu buku "kegedean" buat gue, hehehe,

oke setelah mengerutkan kening baca buku ini sampai selesai ada beberapa puisi yang katakanlah bisa gue "apresiasi" dengan kata lain minimal gue "paham" dengan apa yang ingin disampaikan penulisnya.
Puisinya yaitu yang judulnya Surtikanti, Banowati, Bagong, Aswatama, Gandari Memasuki Kegelapan dan Gandari di Puncak Kegelapan, bisa liat benang merahnya yep, itu puisi tentang tentang tokohpewayangan semuanya, disini gw sebenernya belom puas, maksudnya belom puas karena gw termasuk suka dengan dunia pewayangan jadi katakanlah gue bisa "paham" dengan isi puisinya jangan jauhke "apresiasi" dulu deh.
gak puasnya karena gw merasa telah berbuat "curang" dengan mengetahui dulu dunia wayang sebelum gunmar menulisnya jadi puisi,

sekali lagi, buku ini "sukses" memaksa gue selama berharingobrakngabrik rak buku temendi gudrid dan juga mebaca puisi yang mereka tulis di "my writing" tiap tengah malam.
gue jadi tau kalo kalo seorang roos, amang dan nanto punya ato udah baca sekitarbuku puisi di raknya, kinu lebih "parah" lagi dia dah menjajal lebih daribuku puisi ato jenderal james yang memuja karyanya amir hamzah,

Perjalanan malam nyambangin puisi yang dibikin tementerus berlanjut, maen ke tempat roos baca puisi yang dibikin waktu di klinik lagi sakit gigi yah hehe ato puisi yang dibikin ketika nonton MU menang lawan Newcastle dan puisi yng dibikin garagagal nonton fil spidysegitu sedihnya ape dijadiin puisi, hehe sepotong aja di pajang disini yah.
.
Senja ini aku masih disini
Terpekur diam membisu
Berkecamuk dalam pikiran
Dirimu, entah dimana


maen ke rumah si mia yang yang bikin puisi garathe reds menang gede terus ahirini siaplawan chelsea yah ntar.
maen ke rumah kakak palsay yang sepertinya lagi jengkel ama seekor nyamuk

Kau tak ubahnya seekor nyamuk yang menjengkelkan,
Berputarputar di telinga lalu menghisap darahku
Lalu hendak kau sebut itu kemenangan
Bila akhirnya akulah yang menepukmu ditempat kauhisap darahku

Ya, kujadikan kau daki dikulitku
Sekarang rasakan itu olehmu


gebuk terus nyamuknya, pal! :D

maen ke rumah si barbie nemu puisi tentang baca buku kek gini

Aku ingin bercumbu dengan buku
Bercinta dengan kata
Bersenggama dengan aksara
Hingga tiada batasan antara aku dan alam raya


aaawsitelinkwww.
. .
jadi inget, dulu kalo gak salah barbiegirl ini pernah "perang" puisi ama tuhan di sebuah tret, "god vs barbie" hehehe. tentang masalah gender kalo gak salah, lupa lagi gue, gak ikutan ngasi komen sih cuman nonton aja, lumayan seru meski pusing juga bacanya, hehe,
ada beberapa temen yang gue golongkan sebagai kelompok para apresiator puisi tapi mereka tidak menuliskan puisi di my writing nya masing.
durjanawan, ronny, andri, pra, tomo adalah namayang gue masukan dalam golongan tsb sotoy mode on

perjalanan "curang" dalam rangka memahami sebuah puisi terus berlanjut.
maen ke rumah jenderal james dan gue langsung suka ama puisi zombie nya, ya, sekali lagi gue berbuat "curang" karena meski gak kenal secara pribadi, gue tau betul kalo seorang james ini sangat "mencintai" sosok mengerikan mahluk pemakan daging mentah yang disebut zombie ini sehingga sampai menulis puisi tentang mahluk kesayangannya ini, hahaha.
maen lagi ke rumah po, dan gue suka puisi tentang catatan rumah sakitnya, mungkin karena gue tau sedikit banyak tentang "latar belakangnya" jadi rasanya nonjok aja itu puisinya big hug buat po, yah, sekali lagi "curang". gue kena batunya ketika berkunjung ke rumah tuhan, adaserial puisi "buncah", serasa nabrak tembok ampe berdarahdarah bacanya karena gak ngerti garukpala

pernahkah gue mencoba bikin puisi sepertinya pernah sih, gak niat dan gue gak nganggap itu puisi sebenernya, satupuisi yang pernah dibikin dan di posting lah, ceritanya si durjanawan ngasi tau kalo abah eman lagi sakit dan gue disuruh "menghibur" beliau, entah kenapa timbul ide untuk bikin "puisi" buat abah mungkin garadulu masih jadi si bencong merah itu, hahaha gak langsung jadi puisinya.
gw inget jungkir balik sehari semalam dalam usaha bikin itu puisi dengan disertai tetesan darah, keringat dan air mata lebay mode on dan setelah bekerja keras jadilah puisi "mahakarya" gue yang pertama yang langsung diketawain dan diledek ama si durjanawan.
dia bilang, "coba suruh gieb bacain itu puisi di depan rumah abah, biar lebih berjiwa, " HAHAHAHA

kesimpulannya jadi pemahaman puisi buat gw Mungkin masih sebatas apa yang tersurat dalam sebuah puisi, kalo untuk menafsirkan makna yang tersirat dalam suatu puisi sepertinya masih belum mampu, sepertinya tafsiran orang tentang sebuah puisi memang berbedabeda ya jadi inget si andri yang membuat tafsiran puisi gunmar di tret diskusi buku ini :D jadi inget lagi katasang durjanawan tentang puisi yang mengatakan masalah puisi itu sebenernya sederhana saja.
lo suka ato tidak itu saja, pertanyaannya: gue suka ato kagak only time will tell, yang penting baca dulu deh, hehehe

jadi gimana cara mengapresiasi sebuah puisi
tuluuuuuuuuuuuuuuuuung, . .

ealah. . balik dia lagi ke soal itu Baca bareng Goodreads Indonesia Indah sekali,
Demikian adanya. terima dari mia kemaren pas di salihara,

thx mia dan roos yang udah nganterin dan beliin,

roos, bukunya berapaan Puisipuisi ini terbagi atas pengalaman pribadi penulis, dan pemahaman terhadap adat jawapewayangan, Menariknya puisi ini karena pembaca diajak memahami pewayangan sebagai suatu keunikan kita yang beragam suku dan budaya,

Diksinya tak serumit penyairlain, jadi saya sebagai pembaca cukup menikmati puisinya,
baiklah. kujalani saja kutukan ini
akan kutulis seribu perasaan tentangmu
mulai pagi ini hingga kelak
ketika burungburung itu tak lagi bersarang di rambutmu
saat itulah semua berakhir

.


juga diriku: mencair,
menjelma sungai, tak sanggup kauseberangi
menjadi kesedihan, kaukenang sepanjang jalan

,
juga dirimu: mencair,
datang tiap musim penghujan
dengan curah yang tetap, tak berubah

,.

perasaan, aku tak ingin berlebihan
tapi pernahkah kita kosong, benarbenar kosong
datar tanpa tekanan, tetap. tak berlebihan. tanpa emosi
tak ada sama
Capture Perasaan-Perasaan Yang Menyusun Sendiri Petualangannya Developed By Gunawan Maryanto Physical Book
sekali, bahkan untuk sebaris puisi

PerasaanPerasaan yang Menyusun Sendiri Petualangannya,,

Gunawan Maryanto, Bergiat sebagai penulis dan sutradara dari Teater Garasi: Laboratorium Penciptaan Teater, Saat ini menetap di Jogja, Karyakarya tulisnya berupa prosa dan puisi serta kritik seni pertunjukan terpublikasikan lewat Kompas, Koran Tempo, Media Indonesia, Jawa Pos, Suara Merdeka, Kedaulatan Rakyat, Bernas, BlockNotProse, BlockNotPoetry, On/Off, Jurnal Kolong Budaya, Jurnal Puisi, Jurnal Prosa, Jurnal Cerpen, Jurnal Kalam dan LeBur Theater Quarterly.
Bukunya yang telah terbit adalah Waktu Batu sastra lakon, ditulis bersama Andri Nur Latif dan Ugoran Prasad, IndonesiaTera, Bon Suwung kumpulan cerpen, InsistPress, Longlist Khatulistiwa Awarddan Galigi kumpulan cerpen, Penerbit Koekoesan, LongList Khatulistiwa Award.
Pada tahunpuisinya yang berjudul Kupanggil Kau Batu mendapat nominasi Anugrah Sih Award dari Jurnal Puisi dan tahunpuisi Jineman Uler Kambang mendapat Anugrah Budaya dari Departemen Kebudayaan dan Pariwisata untuk Media Cetak dan Elektronik katagori puisi.
cerpen danpuisinya masuk ke dalamCerpen Indonesia Terbaik danPuisi Indonesia Terbaik Anugerah Sastra Pena KencanaPT, Gramedia Pustaka Utama. Juga pernah diundang untuk membacakan karyanya di Bienal Sastra Internasional Utan Kayudan Ubud Writers and Readers Festival,
.