Take Terbunuhnya Kapten Tack: Kemelut Di Kartasura Abad XVII Scripted By H.J. De Graaf Depicted In Digital Copy
disinilah saya mengakhiri serial sejarah Mataram oleh De Graaf, sayangnya diakhirakhir terkesan terburuburu De Graaf tidak menjelaskan dengan lengkap alasan Pangeran Puger memberontak kepada Amangkurat III.
Overall sih oke. Ooh Amangkurat II si pemuka dua, Buku ini merupakan terjemahan disertasi H, J. De Graaf pada tahun. Judul asli buku ini adalah De Moord op Kapitein Francoise TackFebruary,
Diterjemahkan dalam rangka mengenang H, J. De Graaf sebagai salah satu akademisi yang dikenang sebagai bapak studi sejarah Jawa, Dick Hartoko menerjemahkannya dalam bahasa Indonesia dalam sebuah program kerjasama KITLVLIPI,
Buku ini merupakan studi De Graaf atas peristiwa terbunuhnya Kapten Tack dalam suatu huruhara yang disulut oleh Surapati di Kartasura, Berdasarkan penelitian kepustakaan yang luas
dan cermat, ia mampu memperlihatkan argumen yang menyebabkan Amangkurat II bersikap mendua terhadap Kompeni, Bagaimana mungkin Amangkurat II, sebagai anak emas Kompeni, 'merestui' gerombolan Surapati menghabisi duta istimewa seperti Kapten Tack, tanpa merusak hubungan baik selama ini Sejujurnya saya malah kesengsem pada pengantar yang ditulis oleh Riclefs untuk buku ini.
Ada dua guru De Graaf yang ditulis di situ, Dikutip pula ucapan terimakasih De Graaf untuk keduanya,
Yang pertama adalah dosennya di kampus dulu, dosennya yang saat ia kuliah justru mata kuliahnya tidak pernah sedikitpun berbekas buat De Graaf, Namun ketika De Graaf bertahun mengendap di Hindia ia malah menjadi sadar, kemana ia bertahun dulu di kampusnya, Ia kembali membuka materi itu dan menunjukan balasan akan ketertinggalan yang tidak dikiranya itu,
Yang kedua adalah untuk gurunya yang seorang Indonesia, Poerbatjaraka, Ada sebaris kutipan yang memuat ucapan terimakasih sekaligus menggambarkan sosok Poerbatjaraka itu sendiri, Besok saya kutipkan di sini, gak pegang bukunya euy! Hermanus Johannes de Graaf,