Gain Access To Mimpi Aini Documented By Cendana Purwaningrum Disseminated As Pamphlet

biasa! Ini yg erbe pikirin selama baca sampe selesai baca! Brilliant! Untuk erbe yg jg punya mimpi jadi dokter dan keadaan di desanya sama persis kayak Aini, selama baca kisah hidup Aini, gimana kerasnya hidup dia, sekuat tenaga dia berjuang dan usaha keras belajar buat jadi dokter dan gimana dia laluin semua ujian dan tantangan, benerkuat, bijak dan ga pantang nyerah.
Kasih sayang orang tuanya benerngingetin sama mama ayah:" Persahabatan dia sama Sri, Lia, Ririn, Billy, Lanny, Ida dan Fanny, yang bikin kagum, setianya cinta dia sama Romeo yg bnerswitt banget, benerbikin melting:"Buku ini benerngasih erbe referensi amp suntikan semangat buat terus berjuang gapai mimpi itu:" Niat, kerja keras, dan doa adalah ketiga modal utama dalam meraih mimpi.

Dan setinggi apapun mimpi itu, asal kita tetap berusaha meraihnya dengan cara yang benar, niscaya Tuhan akan memberikan jalan kemudahan demi terwujudnya mimpi itu,.bintang, pembulatan ke atas. Baca cepat buat siaran di RPK, ./star read!

aku
Gain Access To Mimpi Aini Documented By Cendana Purwaningrum  Disseminated As Pamphlet
beli buku initahun yang lalu, di bazaar buku, dan kemudian baru aku baca sekarang, jujur, aku gak baca blurb yang terdapat di belakang buku sama sekali, jadi i just went with the flow without any curiousity about the storyline,

seiring aku membaca, aku personally suka sama bukunya, tapi, memang gak ada yang begitu spesial dari buku ini, meskipun begitu, konfik yang dipaparkan di buku ini sangat sangat realistis, narasi nya juga mudah untuk dibaca! halaman nya nggak terlalu banyak, tapi tetep ke attached ke ceritanya, kok, nggak kecepetan, nggak kelambatan. i love the pace's consistency, butuh waktujam buat baca habis buku ini, in conclusion, this is one of my onesitting read, jarangjarang, loh, aku baca buku secepet itu, Nuraini atau Aini adalah gadis muda dari keluarga sederhana yang bercitacita untuk menjadi dokter agar bisa menolong masyarakat di desanya, Ia tinggal di sebuah desa di kaki Gunung Wilis, Jawa Timur, Ayahnya hanyalah mandor Perhutani dengan gaji minim sedangkan ibunya adalah ibu rumah tangga yang membesarkan Aini dan adiknya, Bayu,

Keinginan Aini untuk menjadi dokter diawali ketika ia bekerja sebagai asisten Dokter Bimo di kliniknya, Suatu hari tanpa sengaja ia menyaksikan seorang pasien yang meninggal dunia karena terlambat mendapat penanganan dokter, Setelah mengalami peristiwa itu, Aini pun bertekad menjadi dokter, Namun, perjalanan meraih mimpinya tak semudah yang dibayangkan, .